Bab 2 UNDERSTANDING STRATEGY
Bab 2
UNDERSTANDING STRATEGY
A.
DEFINISI
Sistem
pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplemasikan strategi. Setiap
organisasi memiliki strategi dan pengendalian berbeda sesuai dengan syarat
strategi spesifik. Strategi yang berbeda memerlukan perioditas tugas, faktor
penentu keberhasilan (key success factors), keterampilan, perspektif, dan
perilaku yang berbeda. Seharusnya dalam desain sistem pengendalian terdapat
perilaku yang didorong oleh sistem perilaku yang diperlukan oleh suatu
strategi.
Strategi
adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi-strategi dalam dua tingkatan
dalam suatu organisasi:
1. Strategi
tingkat korporat (corporate level strategy),
2. Strategi tingkat unit bisnis (business unit level
strategy).
Strategi
menyediakan konteks luas dimana seorang dapat mengevaluasikan optimalitas
unsur-unsur system pengendalian manajemen yang membahas bagaimana membedakan
bentuk dan struktur system pengendalian sesuai dengan perbedaan dalam strategi
korporatif dan strategi unit bisnis.
B.
TUJUAN
Pada Hakikatnya
perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak memiliki pikiran maupun
kemampuan mengambil keputusan sendiri.Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba
biasanya merupakan tujuan yang paling penting.Tujuan perusahaan juga ditentukan
oleh pemimpin manajemen puncak (chief
executive office – CEO) yang bersangkutan.Tujuan perusahaan juga dirancang
oleh para pendirinya.Contoh : Henry Ford, Ford Motor Company; Alfred P. Sloan,
General Motor Corporation, dll.
1.
Profitabilitas dinyatakan dari dua rasio :


Pendapatan Investasi
Contohnya :


$10.000 $4.000
Ini disebut persentase margin laba (profit
margin percentage):
($10.000 - $9.500) / $10.000 = 5%
Rasio kedua merupakan perputaran investasi
(investment turnover-ITO):
S10.000 / $4.000 = 2,5 kali
Produk dari
dua rasio ini adalah pengembalian atas investasi ( return on investment – ROI ): 5% x 2,5 kali = 12,5%. ROI diperoleh
dari pendapatan dikurangin beban dengan investasi.
“profitabilitas”
mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan kuartal atau tahun berjalan.
Karena sejumlah CEO hanya menekankan sebagian dari persamaan tersebut untuk
memfokuskan pada pendapatan penjualannya, banyak perusahaan yang mengabaikan
komponen-komponen dari persamaan.Adanya korelasi yang sangat erat antara pasar
saham dan pengembalian investasi. Akan tetapi, CEO menekankan pada pendapatan.
Karena ukuran perusahaan merupakan tujuan utama dalam prioritas yang dapat
mengundang masalah. Sebagaimana CEO lebih berfokus pada laba, baik dalam satuan
uang ataupun sebagian persentase dari pendapatan.
2.
Memaksimalkan
Nilai Pemegang Saham
Konsepnya
adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah
memaksimalkan nilai pemegang saham yang mengacu pada harga pasar saham
perusahaan.
Pertama,
istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan
jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pihak manajemen
yang mengidentifikasi seluruh alternative yang ada maupun efeknya terhadap
profitabilitas.
Kedua, upaya
untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, bukan
berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.Jika perusahaan
tidak bisa menghasilkan laba dan perusahaan mampu tanggungjawabnya sebagai
kinerja ekonomi dari suatu perusahaan.
Manajer
seharusnya berperilaku secara etis, karena adanya kewajiban yang harus mereka
embani kepada pihak yang berkepentingan terhadaop perusahaan ( stakeholder ) kepada para pemegang
saham.
Dengan
penolakan terhadap konsep memaksimalkan, kita tidak bermaksud mempertanyakan
validitas sejumlah prinsip yang sudah jelas. Beberapa rangkaian yang menurunkan
biaya tanpa mempengaruhi elemen yang lain, yang meningkatkan biaya dengan
proposi lebih kecil dibanding dengan tingkat kenaikan pendapatan.
3.
Risiko
Tingkat
pengambilan risiko sangat bervariasi, akan tetapi sejumlah organisasiperusahaan
secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah
menjaga aset-aset perusahaan.
4.
Pendekatan
Stakeholder
Sebuah
perusahaan bertanggung jawab kepada banyak stakeholder, yaitu :
1. Pasar
Modal, dimana para pemegang saham public merupakan konstituennya sangat penting
(mencari suatu dana).
2. Pasar
Produk, dimana para konsumenlah yang menjadi konsitituennya ( menjual barang
atau jasa).
3. Pasar
Faktor, dimana yang menjadi konsitituen utamanya adalah pegawai dan pemasok
perusahaan ( sumber daya ).
Kekuasan
pegawai lebih penting daripada nilai para pemegang saham. Karena mereka
beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan mendapatkan keuntungan
lebih banyak daripada berinvestasi dengan cara lain.
C.
KONSEP
STRATEGI
Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya.Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan :
1) strategi untuk organisasi keseluruhan
2) strategi untuk unit bisnis dalam
organisasi
Tampilan
2.1
![]() ![]() |
|||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan kompetensi intinya
dengan peluang industry.Tampilan 2.1 menggambarkan systematis pengembangan
strategi.
Perumusan straregi merupakan prosesyang digunakan oleh eksekutif senior
untuk mengevakuasi keunggulan dan kelemahan dengan peluang dan ancamanyang ada dilingkungan
kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti
perusahaan dengan peluang perusahaan.
Strategi dapat
ditemukan pada tingkatannya, yaitu:
1. Strategi
untuk organisasi keseluruhan
2. Strategi
untuk unit bisnis dalam organisasi.
Tampilan 2.2
Tingkatan
Strategi
|
Isu Strategi
Kunci
|
Opsi
Strategi Generik
|
tingkatan
Organisasi Primer yang Terlibat
|
|
Corporate level
(tingkatan korporat/organisasi keseluruhan)
|
Apakah Kita Ada dalam
bauran industri yang tepat?
|
Industri tunggal
|
Kantor korporat
|
|
Diversifikasi yang
berhubungan
|
||||
Diversifikasi yang
tidak berhubungan
|
||||
Apa industri atau
subindustri yang harus kita masuk?
|
||||
Business unit level
(tingkat unit bisnis)
|
Apakah yang
seharusnya menjadi misi dari unit bisnis tersebut
|
Membangun
|
Kantor korporat dan
manajer umum unit bisnis
|
|
Mempertahankan
|
||||
Memanen
|
Manajer umum unit
bisnis
|
|||
Menjual
|
||||
Bagaimana unit bisnis
harus bersaing untuk mewujudkan bisnisnya?
|
Biaya rendah
|
|||
Diferensiasi
|
||||
Walaupun
pilihan strategi berbeda pada tingkatan hierarkis yang berbeda, kebutuhan yang
jelas untuk konsistensi diseluruh tingkatan dalam strategi dalam tingkatan unit
bisnis dan organisasi keseluruhan (korporat). Strategi pada dua tingkatan
organisasi dan opsi strategi generic (umum), dengan adanya orientasi akan
mencoba analisis yang cermat dari muatan strategi yang tepat. Sebaliknya kami
memberi apresiasi yang cukup untuk proses perumusan strategi sehingga pembaca
dapat mengidentifikasikan strtegi pada tingkatan organisasi dari evaluasi
system pemngendalian manajemen perusahaan.
D.
STRATEGI
TINGKAT KORPORAT
Strategi
korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat.
Perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu
dari tiga kategori:
§ Perusahaan dengan industri tunggal.
contoh :
Exxon-Mobil
§ Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
contoh :
Procter & Gamble (P&G)
§
Perusahaan dengan
bisnis yang tidak berhubungan
contoh :
Textron
pada
tingkatankorporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks
strategi berbeda adalah tingkatan dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh
perusahaan yang berbeda, seperti yang ditunjukan pada tampilan 2.3 .
1.
perusahan
Dengan Industri
Berhubungan
dengan jumlah industri dimana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan yang
menggunakan strategi industri tunggal meliputi : peralatan rumah tangga besar,
permen karet, unggas, baja.
Tampilan 2.3
Tinggi
|
·
industri tunggal (Mc Donald's, Wrigle)
|
||
Tingkat Keterkaitan
|
·
Diversifikasi yang berhubungan (Procter &
gamble, Dow-Corning, Corning Glass)
|
||
·
Deversifikasi yang tidak berhubungan (Textron,
ITT)
|
|||
Rendah
|
Tingkat Diversifikasi
|
Tinggi
|
2. Perusahaan
dengan Diversifikasi yang Tidak Berhubungan
Beroperasi
dalam sejumlah industri yang berbeda mengacu pada hakikat hubungan sinergi
operasi lintas unit bisnis.
3. Perusahaan
dengan Diversifikasi yang Berhubungan
Terdiri
dari perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industri dan bisnisnya saling
berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi.
Sinergi operasi
terdiri dari 2 jenis hubungan lintas unit bisnis :
(1) kemampuan untuk membagi sumber daya umum
(2) kemampuan
untuk membagi kompetensi inti umum.
Karekteristik
dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan adalah perusahaan
memiliki kompetensi inti yang bermanfaat bagi banyak unit bisnis perusahaan.
Perusahaan ini tumbuh dengan cara meningkatkan kompetensi inti yang dikembangkan
dalam salah satu bisnisnya saat perusahaan melakukan diversifikasi ke bisnis
lain.
Kantor korporat dalam perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
memiliki peran ganda, yaitu:
1.
Serupa
dengan suatu konglomerat, eksekutif kepala dari suatu perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya
lintas unit bisnis
2.
Namun,
tidak seperti konglomerat, yang juga harus mengidentifikasi, memelihara,
memperdalam, dan meningkatkan kompetensi tingkat korporat yang menguntungkan
unit bisnis yang beragam.
4.
Kompetensi
Inti dan Diversifikasi Korporat
Telah
membuktikan bahwa, perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan dengan
mencapai kinerja tertiinggi, perusahaan dengan industry tunggal mencapai
kinerja terbaik kedua, dan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan tidak mencapai kinerja baik dalam jangka waktubpanjang.
Unit bisnis
dari perusahaan engan diversifikasi yang berhubungan mungkin akan lebih buruk
jika dipecah menjadi perusahaan yang terpisah, karena perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan dapat mengeksploitasi system oprasi secara
lintas unit bisnis. Sedangkan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan di lain pihak, tidak memiliki sinergi operasi.
5.
Implikasi dari desain sistem pengendalian
Strategi
korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung
spektrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain (diversifikasi
yang berhubungan ada di tengah spektrum).
Syarat
perencanaan dan pegendalian perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi
tingkat korporat (tingkat dan jenis) yang begitu berbeda.Masalah bagi desainer
system NuCor (perusahaan denga indutri tunggal), Procter & Gamble
(perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan), atau Textron (perusahaan
dengan diversifikasi yang tidak berhubungan).
6.
Strategi Unit
Bisnis
Strategi unit
bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan dengan:
(1) misinya dan (2)
keunggulan kompetitifnya
Tampil 2.4
Jenis
Strategi Korporat
|
Perusahaan
dengan industri tunggal
|
Perusahaan
dengan industri yang saling berhubungan
|
Perusahaan
dengan industri yang tidak saling berhubungan
|
|
Penyajian
strategi dalam gambar
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
||
Fitur yang
membedakan
|
Bersaing
hanya dalam satu industri
|
membagi
kompetensi inti secara lintas unit bisnis
|
Merupakan perusahaan yang memiliki otonomi dipasar yang sangat berbeda
|
|
Contoh
|
McDonald's coeporation
|
Proctor & Gamble
|
ITT
|
|
Perdue Farms
|
Emerson Electrik
|
Textron
|
||
Lowa Beef
|
Corning glass
|
LIV
|
||
Wrigle
|
Johnson & Jonhson
|
Litton
|
||
Crown, Cork & Seal
|
Philip Moris
|
Rockwell
|
||
Maytag
|
Dow-Corning
|
General Elektrik
|
||
Texas Air
|
Du Pont
|
|||
Ford Motor
|
General Foods
|
|||
NuCor
|
Gillete
|
|||
Texas Instruments
|
||||
AT&T
|
7. Misi Unit Bisnis
Dari banyak
model perencanaan, dua yang paling banyak digunakan adalah Boston Consulting
Group’s (BCG) dan General Electric Company/McKinsey & Company’s.
Perangkat misi :
bangun (build), pertahankan (hold), panen (harvest), dsn
divestasi (divest).
Tampilan 2.5
Sumber Kas
|
||||
Tinggi
|
Rendah
|
|||
Tinggi
|
"Bintang"
Pertahankan
|
"Tanda
Tanya" Bangun
|
Tinggi
|
|
Tingkat
Pertumbuhan Pasar
|
Penggunaan
Kas
|
|||
"Sapi
Perah Kas" Panen
|
"Anjing"
Disvestasi
|
|||
Rendah
|
Rendah
|
|||
Tinggi
|
Rendah
|
|||
Pangsa Pasar
Relatif
|
Dari banyak model
petrencanaan , dua yang paling banyak digunakan adalah Boston Consulting
Group’s matriks pembagian pertumbuhan 2x2 (Tampilan 2.5) dan General Electric
Company daya tarik industry-kekuatan bisnis 3x3 (Tampilan 2.6).
§ Bangun
Misi
ini menyeratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan dengan mengorbankan laba
jangka pendek dan arus kas (contoh, boiteknologi merck, peranti electronic
black & Decker)
§ Pertahankan
Misi
strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan posisi
persaingan (contoh, computer mainframe IBM)
§ Panen
Misi
ini memiliki tujuan memaksimalkan jangka pendek dan arus kas, bahkan dengan
mengorbankan pangsa pasar (contoh, produk tembakau. American brance, bola lampu
general electric dan sylvinia)
§ Divestasi
Misi
ini menunnjukan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses
likuidasi pelahan-lahan atau penjualan segera.
Meskipun model perencanaan
dapat membantu dalam formulasi misi, tetapi model tersebut bukanlah suatu
petunjuk praktis.Beberapa bisnis dalam kuadran tanda Tanya mungkin juga
divestasi (dijual) bila kebutuhan kas unit bisnis tersebut untuk membangun
persaingan sangat tinggi.
Unit bisnis yang termasuk
kuadran bintang scara khusus diberi misi: “pertahankan” pangsa pasar, tujuannya
adalah investasi kas untuk mempertahankan posisi itu.
Unit bisnis yang termasuk
dalam kuadran sapi perah kas aadalah sumber utama kas untuk perusahaan,
mempunyai biaya perunit yang paling dan memiliki laba paling tinggi.Karena
beroprasi dalam industry yang pertumbuhannya mengalami penurunan, tidak perlu
menginvestasikan semua kas yang dihasilkannya.
Bisnis dalam kuadran
anjing mempunyai posisi persaingan yang lemah dalam industry yang tidak
menarik.
Perancang system
pengendalian perlu mengetahui apa misi unit buisnis, karena misi ini memiliki
satu kesatuan rangkaian (continuum) dengan “murni bangun” diujung yang satu dan
“murni panen” diujung yang lain.
8.
Keunggulan
Kompetitif Unit Bisnis
Michael Porter
mendeskripsikan dua pendekatan analisis.
·
Analisis
Industri
Struktur
industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima kekuatan
persaingan.
1) Intensitas
persaingan diantara para pesaing yang ada.
2)Daya tawar
pelanggan.
3)Daya tawar
pemasok.
4)Ancaman dari
barang substitusi.
5)Ancaman
pendatang baru yang masuk industri.
|
![]() |
|||
|
|||
Ada tiga
observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri:
1. Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah
kemungkinan profitabilitas dari industri itu.
2.
Bergantung pada
kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategis kunci yang dihadapi
akan berbeda.
3.
Memahami hakikat
setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi yang efektif.
9.
Keunggulan
bersing Generic
Annalisis lima kekuatan
merupakan titik awal untuk mengembangkan unggulan persaingan karena ini
membantu mengidentifikasikan kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternal.
- Biaya rendah
Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui
beberapa pendekatan seperti skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar,
pengendalian biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya. Contoh : Wal-Mart dalam
ritel diskon, Hyundai dalam otomotif.
- Diferensiasi
Melakukan diferensiasi penawaran produk
yang dihasilkan unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh
pelanggan sebagai sesuatu yang unik meliputi loyalitas merek, pelayanan
pelanggan yang unggul, jaringan dealer, desain produk dan fitur produk, dan
teknologi.
- Analisis Rantai Nilai
Rantai nilai untuk bisnis adalah
seperangkat kegiatan penciptaan nilai
untuk menghasilkan produk, dari sumber bahan mentah dasar untuk pemasok
komponen pada produk penggunaan akhir pokok yang dikirim ke tangan konsumen
akhir.
Keunggulan kompetitif di pasar pada
intinya berasal dari penyediaan nilai pelanggan lebih baik untuk biaya yang
sama atau nilai pelanggan yang sama untuk biaya yang lebih rendah.
Tampilan 2.8
Superior
|
Keunggulan
Diferensiasi Cost-Cum
|
Keunggulan
Diferensiasi
|
|
Posisi
Diferensiasi relative
|
|||
Keunggulan
Biaya Rendah
|
Terjepit
Ditengah-tengah
|
||
Inferior
|
|||
Inferior
|
Superior
|
||
Posisi Biaya
Relatif
|
Analisis rantai nilai
berusaha untuk menentukan dibagian dari operasi perusahaan-dari desain sampai
distribusi-nilai pelanggan dapat ditambah atau dikurangi.
Dengan menganalisis biaya,
pendapatan dan aktiva secara sistematis, unit bisnis dapat mencapai keunggulan
diferensiasi dengan penguragan biaya (cost-cum-diferentiation).
Kerangka rantai nilai
adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan baku dasar sampai
pelanggan pemakai akhir kedalam kegiatan spesifik untuk dapat memahami perilaku
biaya dan sumber diferensiasi. Faktanya, dalam perusahaan yang sama, perusahaan
bervariasi dalam proporsi kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber daya
sendiri.




![]() |
Rantai nilai
membantu perusahaan memahami system penyaluran niali, tidak hanya bagian dari
rantai nilai ditempat perusahaan beroperasi.
Referensi :
Management Control System (2003), Robert N.Anthony & Vijay Govindarajan
Eleventh Edition, MCGraw- Hill Irwin
Comments
Post a Comment