BAB 3 PERILAKU DALAM ORGAISASI
BAB 3
PERILAKU DALAM ORGAISASI
Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem
pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga
memiliki tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan
untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Tujuan yang searah
Manajemen senior menginginkan agar organisasi mencapai tujuan
organisasi. Tetapi anggota individual organisasi mempunyai tujuan pribadi
masing-masing yang tidak selalu konsisten dengan tujuan organisasi. Dengan
demikian, tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan
tingkat keselarasan tujuan yang tinggi. Sistem pengendalian yang memadai
setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan
organisasi. Misalnya, bila sistem menekankan pada pengurangan biaya dan manajer
merespons dengan cara mengurangi biaya dalam unit nya sendiri dengan cara
mengalokasikan jumlah yang lebih besar ke unit lain, maka manajer telah
termotivasi, tetapi kea rah yang keliru.
Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua
pertanyaan penting yang diajukan :
1. Tindakan apa yang memotivasi orang untuk bertindak demi
kepentingan diri mereka sendiri ?
2. Apakah tindakan-tindakan ini sesuai dengan kepentingan
organisasi tersebut?
Faktor-faktor informal yang mempengaruhi keselarasan tujuan
Baik sistem formal maupun proses informal mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi perusahaan, konsekuensinya, kedua hal tersebut akan
berpengaruh pada tingkat pencapaian keselarasan tujuan sebagaimana disebutkan
di atas. Namun hal yang juga untuk diperhatikan oleh para perancang sistem pengendalian
formal adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan proses informal, seperti etos
kerja, gaya manajemen, dan budaya yang melingkupi, karena untuk menjalankan
strategi organisasi secara efektif mekanisme formal harus berjalan seiring
dengan mekanisme informal, Oleh karena itu, sebelum sistem formal didiskusikan,
akan diuraikan faktor-faktor informal, baik yang bersifat internal maupun
eksternal, yang memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselasan dengan
tujuan perusahaan.
Faktor-faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang
diharapkan di dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya.
Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut etos
kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan,
semangat, dan kebanggan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas
secara tepat waktu. Beberapa sikap di atas bersifat lokal-yaitu spesifik untuk
kota atau wilayah di mana organisasi beroperasi. Contoh-Silicon Valley-suatu
wilayah yang membentang sepanjang 30 mil dan selebar 10 ml di California
utara-adalah salah-satu pusat utama penciptaan bisnis baru dan kesejahteraan
dalam ekonomi Amerika Serikat. Daerah ini menarik perhatian orang-orang yang
mempunyai kesamaan dalam karakteristik mereka, yaitu semangat kewiraswastaan
keingingan untuk bekerja keras, ambisi yang tinggi dan kesukaan untuk bekerja
dalam wilayah kerja yang informal. Dalam 50 tahun terakhir, Silicon Valley
telah menciptakan perusahaan-perusahaan seperti Hewlett-Packard, Microsoft,
Apple Computer, Sun Microsystems, Oracle, Cisco Systems dan intel. Bahkan
setelah siklus sukses dan bangkrut, perusahaan lini lama dan perusahaandot com
yang bertahan, tetap meningkatkan reputasi Silicon Valley sebagai pusat inovasi
teknologi.
Faktor-faktor internal
Budaya
Faktor yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu
sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut,
norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima dan
secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma
budaya sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua
perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen formal yang sama, bervariasi
dalam hal pengendalian actual. Contoh. Johnson & Johnson (J&J) memiliki
budaya perusahaan yang kuat, sebagaimana ditunjukkan oleh kredo perusahaan.
Seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami dampak dari sistem pengendalian
formal yang dipakai oleh J&J tanpa melihat kredo perilaku yang diterapkan
perusahaan pada para pegawainya. Hal ini dengan nyata ditunjukkan pada saat
terjadinya krisis kapsul Tylenol tahun 1982. Pada sat itu, tujuh orang tewas
karena memakan kapsul Tylenol. J&J menarik seluruh kapsul Tylenol dari
pasar AS, meskipun kapsul-kapsul yang beracun itu terjual di Chicago,
diutak-atik di luar lokasi J&J, dan individu yang bertanggung jawab atas
keracunan itu bukan pegawai J&J. Perusahaan tersebut juga melancarkan
kampanye untuk memberikan informasi kepada ahli-ahli kesehatan dan masyarakat
luas mengenai langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk mencegah
kejadian serupa terulang di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, J&J
membelanjakan $100 juta untuk menanggapi krisis Tylenol. Pegawai-pegawai
J&J berpendapat bahwa tindakan mereka selama terjadinya krisis berpijak
pada keyakinan mereka terhadap kredo perusahaan, yang menekankan tanggung jawab
perusahaan kepada masyarakat, meskipun hal tersebut akan berdampak negatif
terhadap tingkat keuntungan perusahaan dalam jangka pendek.
Gaya Manajemen
Faktor internal yang barangkali memilki dampak yang paling kuat
terhadap pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap
bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan
sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO.
Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya
memilki kharisma dan ramah; sementara yang lain ada yang bergaya agak santai.
Ada manajer yang banyak melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara
pada banyak orang manajemen dengan cara berkeliling (management by walking
around); sementara ada juga manajer yang menyibukkan dirinya dengan menulis
laporan. Contoh. Ketika Reginald Jones diangkat sebagai CEO General Electric
pada awal dasawarsa 1970-an, perusahaan itu merupakan perusahaan besar,
multi-industri yang kinerjanya sangat baik di pasaran. Tetapi perusahaan
tersebut memilki masalah tersendiri; skandal penetapan harga sehingga sejumlah
eksekutif masuk penjara, diiringi dengan kekalahan perusahaan tersebut yang
menyebabkan perusahaan mundur dari bisnis komputer. Gaya manajemen Jones
sangatlah cocok untuk menerapkan disiplin ke perusahaan tersebut. Jones adalah
orang yang formal, bermartabat, berbudi halus, cemerlang, serta memilki tekad
dan kemampuan yang kuat untuk mendelegasikan wewenang. Dia melembagakan
perencanaan strategi formal dan membangun salah-satu unit perencanaan strategis
pertama kali dalam sebuah perusahaan besar.
Ketika Jones mengundurkan diri pada tahun 1980, dewan General
Electric sengaja memilih Jack Welch, seseorang yang memiliki gaya manajemen
yang sangat berbeda, untuk menggantikannya. Welch adalah orang yang lantang,
tidak sabaran, bersifat informal dan memiliki jiwa wiraswasta. Kualifikasi
seperti ini sangat cocok dalam era pertumbuhan pada dasawarsa 1980-an dan
1990-an. Tindakan-tindakan yang diambil oleh Welch antara tahun 1981 dan
1999-seperti akuisisi besar-besaran, peralihan dari usaha manufaktur ke bidang
jasa, globalisasi secara cepat ke Eropa dan Asia, penerapan konsep-konsep
seperti pelatihan dan kualitas Six sigma, integrasi internet ke dalam
seluruh bisnis GE-semuanya menempatkan General Electric dalam jalur pertumbuhan
yang sangat solid. Selama periode itu, tingkat penjualan GE meningkat empat
kali lipat, dari $27 miliar pada tahun 1981 menjadi $1,6 miliar pada tahun
1998, atau keuntungannya meningkat enam kali lipat, dari $1,6 miliar pada tahun
1981 hingga $9,2 miliar pada tahun 1998. Sementara, harga saham GE meningkat
3.100 % dari $4,20 pada bulan Maret 1981 menjadi $133,75 pada November
1999-peringkat S&P 500 meningkat tiga kali selama periode yang sama.
Pada tahun 2001, ketika Jack Welch pension setelah 20 tahun
mengabdi, Jeff Immelt dipilih sebagai presiden dan CEO. Immelt dilihat sebagai
pemimpin yang terpercaya, ramah, dan disukai dengan latar belakang pengalaman
di beberapa bisnis GE. Sementara Welch ditakuti dalam lingkungan GE, immelt
malah dipuja-puja. Immelt berencana untuk menfokuskan GE pada penggunaan
teknologi berorientasi pada konsumen, bauran bisnis, dan keanekaragaman
manajemen untuk meningkatkab kinerja perusahaan yang paling berharga di dunia.
Organisasi Informal
Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses
pengendalian manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengetahui arti penting dari
hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang bersifat informal.
Persepsi dan Komunikasi
Pesan-pesan yang diserap dari berbagai sumber ini bisa jadi
bertentangan satu sama lain, atau bahkan memiliki interpretasi yang sangat
beragam. Maka komunikasi perlu dibangun menyamakan persepsi.
Sistem Pengendalian Formal
Pengaruh besar lainnya adalah sistem yang bersifat formal. Sistem
ini bisa diklasifikasikan ke dalam dua jenis: (1) sistem pengendalian manajemen
(2) aturan-aturan.
Aturan-aturan
Kita menggunakan istilah :aturan-aturan sebagai seperangkat tulisan
yang memuat semua jenis instuksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah
instruksi-instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi,
panduan-panduan, dan tuntunan-tuntunan etis. Aturan-aturan itu beragam sifatnya
mulai dari yang sangat remeh (misalnya, klip kertas hanya akan diberikan jika
diminta melalui daftar permintaan yang ditandatangani secara resmi) hingga
aturan yang sangat penting (contohnya pengeluaran modal lebih dari $ 5 juta
harus mendapat persetujuan dewan direksi). Tidak seperti arahan-arahan yang
bersifat implicit dalam jumlah anggaran, yang bisa berubah dari bulan ke bulan,
hampir semua aturan biasanya bersifat jangka panjang; yaitu aturan-aturan
tersebut akan selalu ada sampai aturan-aturan itu dimodifikasi, yang jarang
terjadi.
Beberapa jenis aturan bisa dilihat di bawah ini :
Pengendalian fisik. Penjaga
keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, passwords komputer,
televise pengawas, dan pengendalian fisik lainnya merupakan bagian dari
struktur pengendalian.
Manual. Ada
banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturan mana yang harus dituliskan
ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan sebagai pedoman, seberapa
banyak toleransi yang diperbolehkan dan beberapa pertimbangan lainnya. Manual
dalam organisasi birokratis jauh lebih rinci dibandingkan dengan aturan
organisasi lain. Organisasi besar memilki panduan dan aturan yang lebih banyak
dibandingkan dengan organisasi-organisasi lain yang lebih kecil. Organisasi
yang tersentralisasi memiliki banyak aturan dibandingkan dengan organisasi yang
terdesentralisasi. Dan yang terakhir, organisasi memiliki unit-unit yang
tersebar secara geografis (seperti jaringan restoran cepat saji) mempunyai
lebih banyak aturan dibandingkan dengan organisasi yang terpusat secara
geografis.
Pengamanan sistem. Berbagai
pengamanan sistem di rancang ke dalam sistem pemrosesan informasi untuk
menjamin agar informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat
dan untuk mencegah kecurangan. Hal ini meliputi: pemeriksaan silang secara
terinci; pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi
telah dijalankan; melakukan pemilihan; menghitung uang yang ada dan
aktiva-aktiva yang mudah di bawa sesering mungkin; serta sejumlah prosedur
lain. Hal tersebut juga mencakup pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor
internal dan eksternal.
Sistem Pengendalian Tugas
Proses Kendali Secara Formal
Suatu perencaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi
organisasi. Seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat
perencanaan ini. Perencanaan strategis tersebut kemudian di konversi menjadi
anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan belanja yang direncanakan untuk
masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab ini juga dituntun oleh
aturan-aturan dan infornasi formal lain. Pusat tanggung jawab menjalankan
operasi-operasi yang ditugaskan, dan hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan.
Hasil-hasil aktual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan
apakah kinerjanya memuaskan atau tidak.
Jenis-Jenis Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap
strukturnya. Pada gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem
pengendalian manajemen organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu
sangat beragam, setidaknya organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori
umum :
1. Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung
jawab atas fungi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung
jawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis
berfungsi sebagai bagian independen dari perusahaan.
3. Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki
tanggung jawab ganda.
Organisasi-organisasi fungsional
Alasan dibalik bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan
mengenai seorang manajer yang membawa pengetahuan khusus untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer
umum yang kurang memilki pengetahuan khusus. Seorang manajer pemasaran dan
seorang manajer produksi yang terampil kemungkinan besar akan mampu mengambil
keputusan yang lebih baik di bandingkan dengan seorang manajer yang bertanggung
jawab atas kedua bidang itu sekaligus. Lebih lanjut lagi, seorang spesialis
yang terampil harus mampu melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja
dalam bidang yang sama secara lebih baik dibandingkan dengan seorang manajer
generalis. Oleh karena itu, keuntungan terpenting dari struktur fungsional
adalah efisiensi..
Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional. Pertama, dalam
sebuah organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan
efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti manajer produksi dan
manajer pemasaran) karena tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan kontribusi
pada hasil akhir. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk menentukan bagian dari
laba yang dihasilkan masing-masing fungsi. Kedua, jika organisasi, terdiri dari
beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang melapor ke beberapa
manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka perselisihan
antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di
tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang
lebih rendah. Sebagai contoh, departemen pemasaran mungkin ingin memenuhi
kebutuhan konsumen untuk sejumlah tertentu dari suatu produk bahkan jika hal
tersebut berarti kerja lembur untuk departemen produksi-dimana departemen
produksi mungkin tidak rela menanggung biayanya. Ketiga, struktur
fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk
dan pasar yang beragam. Contoh. Pada tahun 2002, Deera & Co.
diorganisasikan ke dalam empat unit bisnis: perlengkapan pertanian;
perlengkapan konstruksi; perlengkapan konsumen; dan kredit. Karena beragamnya
produk dan segmen konsumen yang dilayaninya, maka Deera & Co. tidak bisa
menerapkan struktur fungsional.
Unit-unit Bisnis
Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu
unit bisnis, yang juga disebut sebagai divisi, bertanggung jawab atas seluruh
fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Unit bisnis
tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan koordinasi kerja
dari berbagai fungsi yang terpisah sebagai contoh, memastikan agar rencana
departemen pemasaran bisa disesuaikan dengan kemampuan produksi-dan untuk
menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul diantara fungsi-fungsi ini.
Kinerja unit bisnis tersebut kemudian diukur dengan profitabilitas dari unit
bisnis itu. Contoh. Unit-unit bisnis Nabisco menggunakan sistem distribusi yang
berbeda untuk produk yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, unit biskuitnya
menggunakan truk-truk dan bagian penjualannya sendiri, untuk secara langsung
mengirimkan barang kepada pihak pengecer-sebuah pendekatan yang memakan banyak
biaya, namun hal ini diyakini oleh pihak manajemen sebagai pendekatan yang
dibenarkan dalam kaitannya dengan meningkatnya hubungan dengan konsumen dan
pengendalian yang lebih melekat terhadap persediaan dan penjualan toko-toko
tersebut.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis ini adalah bahwa
struktur ini bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara
umum. Seorang manajer unit bisnis dituntut untuk bisa menunjukkan kewirausahaan
yang sama seperti yang dipunyai oleh CEO dari perusahaan independen. Keuntungan
lain dari tipe struktur ini adalah bahwa karena unit bisnis lebih dekat dengan
pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor pusat, maka para manajer
unit bisnis dapat membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran yang lebih
baik dibandingkan dengan cara yang diputuskan oleh kantor pusat. Kerugian
dari unit bisnis ini adalah adanya kemungkinan bahwa masing-masing staf unit
bisnis ini menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam organisasi fungsional
dikerjakan di kantor pusat.
Contoh. Dalam kelompok perusahaan pesawat terbang Boeing, rancangan
dan pembuatan pesawat dibagi ke dalam lingkup produk pesawat berbadan kecil
(737 dan 752) dan pesawat, berbadan lebar (747,767 dan 777). Akan tetapi,
pembuatan komponen structural utama membutuhkan peranti-peranti mesin yang
dikendalikan oleh komputer dalam jumlah yang sangat besar dan kecil. Hal
tersebut dinilai terlalu mahal untuk diduplikasi pada setiap produknya.
Malahan, sebuah unit pabrikasi sentral dibuat dan seluruh aktivitas pembuatan
pesawat yang membutuhkan skala yang luas dan keterampilan yang tinggi
ditempatkan di dalam unit pabrikasi sentral tersebut serta ditanggung oleh
lintas satuan produk. Struktur ini merupakan campuran anara produk dan fungsi.
Fungsi controller
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan
sistem pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, di
banyak organisasi, jabatan orang ini adalah Chief Financial Officer (CFO).
Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem
pengendalian
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada
para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja,
menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis
program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta
mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat
prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan
pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan
audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan
berpartisipasi dalam pendidikan personal manajemen dalam kaitannya dengan
fungsi pengendali.
Fungsi pengendalian adalah fungsi staf. Meskipun seorang kontroler
biasanya bertanggung jawab untuk merancang maupun mengoperasikan sistem yang
mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah
tanggung jawab jajaran manajemen. Seorang pengendali barangkali
bertanggungjawab untuk mengembangkan dan menganalisis tolak ukur yang digunakan
untuk melakukan pengendalian serta merekomendasikan tindakan-tindakan yang
diperlukan ke pihak manajemen. Kemungkinan-kemungkinan lainnya mencakup
memonitor ketaatan pada batas-batas pengeluaran yang sudah ditetapkan oleh
kepala eksekutif, mengendalikan integritas sistem pencatatan serta menjaga
aktiva perusahaan dari pencurian dan penipuan.
Referensi :
Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.Management Control System,
penerbit Salemba Empat,2011
Comments
Post a Comment