Mukjizat Puasa terhadap Kesehatan Manusia
Mukjizat Puasa terhadap Kesehatan Manusia
Pembahasan
Bulan Ramadhan
adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai
bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil
balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang
ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah
dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam
kesehatan.
Allah berjanji
akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda
Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim:"Berpuasalah
maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat
secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia
kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan
untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis
dan biomolekular.
Inilah Mukjizat
Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan
anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan
kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan
katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu
peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam
amino dalam darah sepanjang hari.
2. Tidak akan
mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga
berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino
teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga
tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak
berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam
penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak
terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata
konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada
penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan
pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan
protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat.
5. Orang yang
berpuasa pada saat hamil berpengaruh kepada janin dan ibu yang menyusui
Ada banyak hal
yang terjadi kepada ibu yang yang sedang mengandung dan menyusui pada saat
mereka berpuasa seperti mereka selalu memakan-makanan yang bernutrisi sehingga
tubuhnya memproduksi air ASIH dengan baik
dan membuat si janin menjadi lebih sehat.
6. Penurunan
glukosa dan berat badan
Karena pada saat berpuasa mereka yang mengalami glukosa yang tinggi dan
berat badan yang berlabihan, mereka sangat berantusias sekali untuk melakukan
beberapa trapi agar mereka tidak teralu memakan-makanan yang membuat glukosa
dan berat badan mereka menjadi meningkat. Sehingga mereka mengalami penurunan
pada glukosa dan berat badan.
7. Pengaruh
pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa
ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma
tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok
(TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
8. Pengaruh
pada hormon virgisteron
Sedangkan pada
penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat
melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan
hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita
infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon
prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada
kondisi subur.
9. Bermanfaat
Bagi Jantung
Puasa Ramadhan
tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.
Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat
terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan
HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh
terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
10. Memperbaiki
dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa
terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi
dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang.
Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan
merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam
lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk
tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel
baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang
mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih
banyak lagi.
Kesimpulan
Bahwa berpuasa
itu sangat berguna untuk kesehatan kita karena berpuasa itu menciptakan sebuah
sifat yang sabar, ikhlas, dan menahan semua perbuatan yang membuat kita untuk
berlatih untuk hemat dan mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada yang lebih
sulit dari kita. Demikian juga berpuasa juga memberikan sebuah kedisiplinan
kita untuk beribadah seperti sholat, mengaji, dan melakukan hal-hal yang baik.
Daftar Pustaka
Comments
Post a Comment