System Development Lyfe Cycle (SDLC)
System
Development Lyfe Cycle (SDLC)
SDLC adalah
tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer
dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System
Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem
melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan
banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain,
spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize &
stabilize.
Dengan
siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada
sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah
siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain
mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis
sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2.
Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan
dengan proyek sistem
3.
Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4.
Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis
program yang diperlukan
5. Pengujian
sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6.
Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem
yang telah dibuat
Siklus SDLC
dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam.
Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama
expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan
sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai
harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke
langkah sebelumnya.
Kaji ulang
yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan
pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control
dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan
quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem.
Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan
mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.
System
Development Life Cycle (SDLC)
SDLC
adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi. Konsep ini umumnya merujuk pada
sistem komputer atau informasi. Oleh karena itu SDLC juga merupakan pola yang
diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari
tahap-tahap: rencana(planning),analisa (analysis), desain (design),
implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan
(maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis
metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup
sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan
protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi
objek (object-oriented system life cycle) .
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
- Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran
kerja manajemen yang sedang berjalan
- Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian
mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat
perencanaan yang berkaitan dengan proyek system
- Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran
kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan
sistem informasi
- Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan
sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
- Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian
terhadap sistem yang telah dibuat
- Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu
menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi system
SDLC adalah System Development Life Cycle, yang sederhananya adalah tahapan - tahapan pengembangan sistem. Tahapannya pun sebagai berikut.
- Identification, yaitu proses mengidentifikasi
kebutuhan! apa saja yang diinginkan dengan memiliki sebuah website,
tentunya hal ini berkaitan dengan fasilitas - fasilitas yang ada di dalam
website yang akan dibangun itu sendiri
- Analysis, proses menganalisa kebutuhan, proses
menganalisa fasilitas - fasilitas apa saja yang diinginkan dalam web yang
akan dibangun tersebut berdasarkan proses Identification.
- Design, yaitu proses perancangan sistem yang akan
dibangun baik itu dari sisi desain layout atau tampilan (nilai artistik
& estetika nya) ataupun dari sisi teknis seperti database dan aplikasi
atau fasilitas yang akan menjadi bagiannya, berdasarkan hasil analisa
sebelumnya.
- Implementation, yaitu proses development, proses
meng-implemntasi design yang telah dibuat.
- Testing & Documentation, adalah proses
penge-test-an hasil development dan proses mendokumentasikan apa yang
telah dibuat.
Model pengembangan perangkat lunak sangat dibutuhkan dalam pengembangan perangkat lunak karena terdapat beberapa keterbatasan sewaktu mengembangkan perangkat lunak, yaitu
1. Biaya
2. Waktu
3. Sumber Daya
Model pengembangan digunakan untuk membantu memonitor dan mengontrol progress dan karena biaya kebanyakan sistem mengalami over time dan over budget. Tanpa metodologi, tidak ada aturan-aturan yang didefinisikan untuk “how do we proceed?” terutama berguna untuk pengembang sistem yang masih baru
Metodologi digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada aktivitas yang terlupakan dan kebanyakan (55%) sistem besar gagal. Model Proses Pengembangan Sistem adalah proses pengembangan sistem yang sangat resmi dan seksama yang mendefinisikan seperangkat aktifitas, metode-metode, best practices, deliverables, dan automated tools yang digunakan oleh pengembang sistem dan project manager untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem dan perangkat lunak.
Model proses pengembangan perangkat lunak menggambarkan urut-urutan kejadian yang
diperlukan untuk membangun sesuatu produk perangkat lunak tertentu. Model proses pengembangan suatu perangkat lunak sangat diperlukan untuk mendefinisikan, menjelaskan, mengabstraksikan, memodifikasi, memperbaiki dan mendokumentasikan produk perangkat lunak, untuk menggunakan model proses yang baik harus memenuhi 3 ketentuan, yaitu :
- Model harus mempunyai ‘descriptive power’ Sebuah
model harus dapat mendeskripsikan yang dikerjakan dalam tahapannya.
Software yang baik biasanya dapat terlihat melalui proses pengembangannya,
jika suatu model tidak dapat mendeskripsikan prosesnya maka tidak semua
orang dapat mengerti cara kerja pengembangannya. Maka buat apa memakai
sebuah model yang hanya beberapa orang dalam tim saja yang mengerti.
- Pola yang dibuat harus dapat mudah dibaca orang
lain Suatu model digunakan agar semua orang dapat mengerti tahapannya
sehingga mengerti apa yang dikerjakan agar menghasilkan perangkat lunak
yang berkualitas.
- Bisa dikomputerisasikan Model pengembangan
digunakan agar dapat membantu mengembangkan perangkat lunak yang
berkualitas, jika salah satu tahapan tidak dapat dikomputerisasikan maka
model tersebut hanya akan menambah masalah dalam pengembangan bukannya
mengurangi masalah. Oleh karena itu suatu model harus dapat melalui tahap
komputerisasi.
Siklus hidup pengembangan sistem
Dari
Wikipedia, ensiklopedia bebas
Model siklus
hidup pengembangan sistem, menyoroti tahap pemeliharaan.
Pengembangan sistem siklus hidup (SDLC), juga disebut sebagai pengembangan
aplikasi siklus hidup, adalah istilah yang digunakan dalam rekayasa sistem , sistem informasi dan rekayasa
perangkat lunak
untuk menggambarkan suatu proses perencanaan, membuat, pengujian, dan
menggunakan sistem informasi. [1] Pengembangan sistem konsep siklus hidup
berlaku untuk berbagai hardware dan software konfigurasi, sebagai suatu sistem
dapat terdiri dari hardware saja, software saja, atau kombinasi keduanya. [2]
Isi
- 1 Ikhtisar
- 2 Sejarah
- 3 Tahapan
- 3.1 investigasi
Sistem
- 3.2 Analisis
Sistem
- 3.3 Desain
- 3.4 Lingkungan
- 3.5 Pengujian
- 3.6 Pelatihan
dan transisi
- 3.7 Operasi
dan pemeliharaan
- 3.8 Evaluasi
- Analisis 4 Sistem
dan desain
- 5 analisis
berorientasi objek
- 6 Siklus
hidup
- 6.1 Manajemen
dan kontrol
- 6.2 Work
breakdown terstruktur organisasi
- 6.3 Baseline
- 6.4 metodologi
Pelengkap
- 7 Kekuatan
dan kelemahan
- 8 Lihat
juga
- 9 Referensi
- 10 Bacaan
lebih lanjut
- 11 Pranala
luar
Sekilas
Siklus
hidup pengembangan sistem terdiri dari sejumlah didefinisikan secara jelas dan
berbeda fase kerja yang digunakan oleh para insinyur sistem dan pengembang
sistem untuk merencanakan, desain, membangun, menguji, dan memberikan sistem informasi . Seperti apa yang
diproduksi pada jalur perakitan, sebuah SDLC bertujuan untuk menghasilkan
sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan,
berdasarkan kebutuhan pelanggan, dengan memberikan sistem yang bergerak melalui
setiap fase yang jelas, dalam waktu yang dijadwalkan-frame dan perkiraan biaya.
[3] Sistem komputer yang kompleks dan sering
(terutama dengan munculnya baru-baru arsitektur
berorientasi layanan
) menghubungkan beberapa sistem tradisional berpotensi disediakan oleh vendor
perangkat lunak yang berbeda. Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC
atau metodologi telah diciptakan, seperti " air terjun "; " spiral "; " pengembangan
perangkat lunak Agile
"; " prototipe
cepat "; " tambahan "; dan
"sinkronisasi dan menstabilkan". [4]
SDLC
dapat dijelaskan sepanjang spektrum gesit untuk iteratif untuk sekuensial. Metodologi Agile,
seperti XP dan Scrum , fokus pada proses ringan yang
memungkinkan untuk perubahan yang cepat (tanpa harus mengikuti pola pendekatan
SDLC) sepanjang siklus pengembangan. Iteratif metodologi, seperti Rational
Unified Proses dan metode
pengembangan sistem dinamis , fokus pada yang terbatas lingkup dan memperluas
atau memperbaiki produk oleh beberapa iterasi proyek. Sequential atau
besar-desain-muka (BDUF) model, seperti air terjun, fokus pada perencanaan
lengkap dan benar untuk membimbing proyek-proyek besar dan risiko untuk hasil
yang sukses dan dapat diprediksi [ rujukan? ]. Model-model lain,
seperti pembangunan
anamorphic , cenderung
fokus pada bentuk pembangunan yang dipandu oleh lingkup proyek dan iterasi
adaptif pengembangan fitur.
Dalam
manajemen proyek proyek dapat didefinisikan baik
dengan siklus
hidup proyek (PLC) dan
SDLC, selama kegiatan yang sedikit berbeda terjadi. Menurut Taylor
(2004) "siklus hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek , sedangkan siklus hidup
pengembangan sistem berfokus pada produk menyadari persyaratan ". [5]
SDLC
digunakan selama pengembangan proyek IT, itu menggambarkan tahapan yang berbeda
yang terlibat dalam proyek dari papan gambar, melalui penyelesaian proyek.
Sejarah
The
siklus
hidup produk
menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi dalam cara yang sangat
disengaja, terstruktur dan metodis, mengulangi setiap tahap kehidupan produk. Siklus hidup
pengembangan sistem, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004),
"berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat
bisnis . kegiatan
sistem informasi berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas ". [6]
Beberapa
kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti
analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk
pemerintah Inggris Kantor
Pemerintah Commerce
pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), "siklus hidup tradisional
pendekatan untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan dengan alternatif
pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha untuk mengatasi beberapa
kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional". [6]
Tahapan
Bagian ini
membutuhkan tambahan kutipan untuk verifikasi . memperbaiki
artikel inimenambahkan kutipan ke sumber terpercaya (September 2010)
|
Sistem
PEMBANGUNAN kerangka siklus hidup memberikan urutan kegiatan untuk desainer sistem
dan pengembang untuk mengikuti. Ini terdiri dari serangkaian langkah-langkah atau fase di
mana setiap fase dari SDLC menggunakan hasil sebelumnya.
The
SDLC mematuhi tahapan penting yang penting bagi para pengembang, seperti perencanaan , analisis , desain , dan implementasi , dan dijelaskan dalam bagian di
bawah ini. Ini
mencakup evaluasi sistem ini, pengumpulan informasi, studi kelayakan dan
persetujuan permintaan. Sejumlah model SDLC
telah diciptakan: air terjun, air mancur, spiral, membangun dan memperbaiki,
prototyping cepat, incremental, dan sinkronisasi dan menstabilkan. Yang tertua dari ini, dan yang paling terkenal, adalah model
air terjun: urutan tahap di mana output dari setiap tahap menjadi masukan untuk
selanjutnya. Tahap ini dapat dicirikan dan
dibagi dengan cara yang berbeda, termasuk yang berikut: [7]
- Analisis awal: Tujuan dari tahap 1 adalah
untuk melakukan analisis awal, mengusulkan solusi alternatif,
menggambarkan biaya dan manfaat dan menyerahkan rencana awal dengan
rekomendasi.
Melakukan
analisis awal: pada langkah ini, Anda perlu mencari tahu tujuan organisasi dan
sifat dan ruang lingkup masalah yang diteliti. Bahkan jika masalah hanya merujuk pada segmen kecil dari
organisasi itu sendiri maka Anda perlu mencari tahu apa yang menjadi tujuan
dari organisasi itu sendiri. Kemudian Anda perlu
melihat bagaimana masalah yang sedang diteliti cocok dengan mereka.
Mengusulkan
alternatif solusi: Dalam menggali ke tujuan organisasi dan masalah-masalah
tertentu, Anda mungkin sudah dibahas beberapa solusi. Proposal alternatif dapat berasal dari wawancara karyawan,
klien, pemasok, dan / atau konsultan. Anda juga
dapat mempelajari apa yang kompetitor lakukan. Dengan
data ini, Anda akan memiliki tiga pilihan: meninggalkan sistem seperti,
meningkatkan, atau mengembangkan sistem baru.
Jelaskan
biaya dan manfaat.
- Analisis sistem, persyaratan definisi:
Mendefinisikan tujuan proyek menjadi fungsi didefinisikan dan operasi dari
aplikasi yang dimaksud. Menganalisa kebutuhan informasi
pengguna akhir.
- Sistem desain: Menggambarkan fitur yang
diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk layar layout, aturan
bisnis , diagram
proses , pseudocode dan
dokumentasi lainnya.
- Pengembangan: Kode sebenarnya yang
tertulis di sini.
- Integrasi dan pengujian:
Membawa semua potongan ke dalam lingkungan pengujian khusus, kemudian
memeriksa untuk kesalahan, bug dan interoperabilitas.
- Penerimaan, instalasi, penyebaran: Tahap
akhir pengembangan awal, di mana perangkat lunak yang dimasukkan ke dalam
produksi dan menjalankan bisnis yang sebenarnya.
- Pemeliharaan: Selama
tahap pemeliharaan SDLC, sistem ini dinilai untuk memastikan tidak menjadi
usang. Ini juga di mana perubahan yang dibuat untuk awal
perangkat lunak. Ini melibatkan evaluasi
terus menerus dari sistem dalam hal kinerjanya.
- Evaluasi:
Beberapa perusahaan tidak melihat ini sebagai tahap resmi dari SDLC,
tetapi apakah itu merupakan bagian penting dari siklus hidup. Langkah
evaluasi merupakan perpanjangan dari tahap Pemeliharaan, dan dapat disebut
di beberapa kalangan sebagai Post-implementasi Ulasan. Di sinilah sistem yang dikembangkan, serta seluruh
proses, dievaluasi. Beberapa pertanyaan
yang perlu dijawab meliputi: apakah sistem yang baru diimplementasikan
memenuhi kebutuhan bisnis dan tujuan awal? Apakah
sistem yang handal dan fault-tolerant? Apakah
fungsi sistem sesuai dengan persyaratan fungsional disetujui. Selain mengevaluasi perangkat lunak yang dirilis, adalah
penting untuk menilai efektivitas proses pembangunan. Jika ada aspek dari seluruh proses, atau tahapan
tertentu, bahwa manajemen tidak puas dengan, ini adalah waktu untuk
memperbaiki. Evaluasi dan penilaian adalah
masalah yang sulit. Namun, perusahaan harus
merefleksikan proses dan alamat kelemahan.
- Pembuangan: Pada
fase ini, rencana yang dikembangkan untuk membuang sistem informasi,
perangkat keras dan perangkat lunak dalam membuat transisi ke sistem baru. Tujuannya
di sini adalah untuk benar bergerak, arsip, membuang atau merusak
informasi, perangkat keras dan perangkat lunak yang digantikan, dalam
hitungan yang mencegah kemungkinan pengungkapan yang tidak sah dari data
sensitif. Kegiatan pembuangan memastikan
migrasi yang tepat ke sistem baru. Penekanan
khusus diberikan kepada pelestarian yang tepat dan arsip data yang
diproses oleh sistem sebelumnya. Semua ini
harus dilakukan sesuai dengan persyaratan keamanan organisasi. [8]
Pada
contoh berikut (lihat gambar) tahap ini dari siklus hidup pengembangan sistem
dibagi dalam sepuluh langkah dari definisi untuk penciptaan dan modifikasi
produk IT bekerja:
Fase
kesepuluh terjadi ketika sistem tersebut dijual dan tugas yang dilakukan adalah
baik dihilangkan atau ditransfer ke sistem lain. Tugas dan produk kerja untuk setiap tahap dijelaskan dalam
bab-bab berikutnya. [9]
Tidak
setiap proyek akan membutuhkan bahwa tahap secara berurutan dieksekusi. Namun, fase saling
bergantung. Tergantung pada ukuran dan
kompleksitas proyek, tahapan dapat dikombinasikan atau mungkin tumpang tindih. [9]
Investigasi sistem
Tahap
investigasi sistem alamat kebutuhan atau peluang yang dapat dicapai oleh
sponsor atau proposal IT. Selama langkah ini, kita harus mempertimbangkan semua
prioritas saat ini yang akan terpengaruh dan bagaimana mereka harus ditangani.
Sebelum adanya perencanaan sistem yang dilakukan,
sebuah studi kelayakan harus dilakukan untuk menentukan
apakah menciptakan sistem baru atau perbaikan adalah solusi yang layak. Ini akan membantu
untuk menentukan biaya, manfaat, kebutuhan sumber daya, dan kebutuhan pengguna
tertentu dibutuhkan untuk penyelesaian. Proses
pembangunan hanya dapat dilanjutkan setelah manajemen menyetujui rekomendasi
dari studi kelayakan. [10]
Berikut
ini adalah komponen yang berbeda dari studi kelayakan:
- Kelayakan
operasional
- Kelayakan
ekonomi
- Kelayakan
teknis
- Faktor manusia kelayakan
- Hukum /
kelayakan Politik
Analisis sistem
Tujuan
dari analisis sistem adalah untuk menentukan di mana
masalahnya adalah dalam upaya untuk memperbaiki sistem. Langkah ini
melibatkan mogok sistem dalam bagian yang berbeda
untuk menganalisis situasi, menganalisis tujuan proyek, mogok apa yang perlu
dibuat dan berusaha untuk melibatkan pengguna sehingga persyaratan tertentu
dapat didefinisikan.
Desain
Dalam
desain sistem fungsi desain dan operasi
dijelaskan secara rinci, termasuk layar layout, aturan bisnis, diagram proses
dan dokumentasi lainnya. Output dari tahap ini akan menjelaskan sistem baru sebagai
kumpulan modul atau subsistem.
Tahap
desain mengambil sebagai masukan awal persyaratan diidentifikasi dalam dokumen
persyaratan yang telah disetujui. Untuk kebutuhan masing-masing, satu set dari satu atau lebih
elemen desain akan diproduksi sebagai hasil dari wawancara, lokakarya, dan /
atau upaya prototipe.
Desain
elemen menggambarkan fitur sistem yang diinginkan secara detail, dan umumnya
termasuk diagram hirarki fungsional, diagram tata letak layar, tabel aturan
bisnis, diagram proses bisnis, pseudo-code, dan diagram hubungan
entitas-lengkap dengan kamus data penuh.
Elemen desain ini dimaksudkan untuk menggambarkan
sistem secara cukup rinci, sehingga pengembang yang terampil dan insinyur dapat
mengembangkan dan memberikan sistem dengan desain masukan tambahan minimal.
Lingkungan
Lingkungan
adalah daerah di mana pengembang sistem dapat membangun, mendistribusikan,
menginstal, mengkonfigurasi, tes, dan melaksanakan sistem yang bergerak melalui
SDLC dikendalikan. Setiap lingkungan sejalan dengan daerah yang berbeda dari SDLC
dan dimaksudkan untuk memiliki tujuan tertentu. Contoh
lingkungan tersebut meliputi:
- Lingkungan pengembangan, di
mana pengembang dapat bekerja secara independen satu sama lain sebelum
mencoba untuk menggabungkan pekerjaan mereka dengan karya orang lain,
- Membangun lingkungan umum, di
mana pekerjaan digabung dapat dibangun, bersama-sama, sebagai sistem
gabungan,
- Lingkungan pengujian integrasi sistem, di
mana pengujian dasar dari sebuah sistem integrasi poin untuk sistem hulu
atau hilir lainnya dapat diuji,
- Pengguna pengujian penerimaan
lingkungan, di mana para pemangku
kepentingan bisnis dapat menguji terhadap kebutuhan bisnis asli mereka,
- Lingkungan produksi, di
mana sistem akhirnya bisa dikerahkan untuk, untuk digunakan oleh pengguna
akhir akhir dimaksudkan mereka.
Perencanaan
untuk, provisioning, dan operasi dari lingkungan tersebut dikenal sebagai
praktek manajemen TI lingkungan . [11]
Pengujian
~
Diuji pada berbagai tingkat dalam pengujian
perangkat lunak
. Unit,
sistem dan user pengujian penerimaan sering dilakukan. Ini adalah wilayah abu-abu sebagai banyak pendapat yang
berbeda ada seperti apa tahap pengujian dan berapa banyak, jika iterasi apapun
yang terjadi. Iterasi umumnya tidak bagian dari
model air terjun, tapi biasanya beberapa terjadi pada tahap ini. Dalam pengujian seluruh sistem diuji satu per satu
Berikut
ini adalah jenis pengujian:
- Cacat menguji
skenario gagal, termasuk pelacakan
cacat
- Pengujian jalur
- Data
set pengujian
- Unit
pengujian
- Pengujian
sistem
- Pengujian integrasi
- Pengujian black-box
- Pengujian white-box
- Pengujian
regresi
- Pengujian
Otomasi
- Pengguna penerimaan pengujian
- Pengujian kinerja Software
Pelatihan dan transisi
Setelah
sistem telah distabilkan melalui pengujian yang memadai, SDLC memastikan bahwa
pelatihan yang tepat pada sistem dilakukan atau didokumentasikan sebelum
transisi sistem untuk pengguna staf pendukung dan akhir.
Pelatihan
biasanya meliputi pelatihan operasional bagi orang-orang yang akan bertanggung
jawab untuk mendukung sistem serta pelatihan bagi para pengguna akhir yang akan
menggunakan sistem setelah pengiriman ke lingkungan operasi produksi.
Setelah
pelatihan telah berhasil diselesaikan, insinyur sistem dan pengembang transisi
sistem untuk lingkungan produksi akhir, di mana ia dimaksudkan untuk digunakan
oleh pengguna akhir dan didukung oleh dukungan dan operasi stafnya.
Operasi dan pemeliharaan
The
penyebaran sistem meliputi perubahan dan
perangkat tambahan sebelum dekomisioning atau matahari terbenam dari sistem. Mempertahankan sistem merupakan aspek penting
dari SDLC. Sebagai
personil kunci perubahan posisi dalam organisasi, perubahan baru akan
dilaksanakan. Ada dua pendekatan untuk
pengembangan sistem; ada pendekatan tradisional
(terstruktur) dan berorientasi
objek . Teknik Informatika
meliputi pendekatan sistem tradisional, yang juga disebut analisis terstruktur
dan desain teknik. The berorientasi objek
pendekatan memandang sistem informasi sebagai koleksi benda-benda yang
terintegrasi satu sama lain untuk membuat sistem informasi yang lengkap.
Evaluasi
Tahap
akhir dari SDLC adalah untuk mengukur efektivitas dari aplikasi dan
mengevaluasi perangkat tambahan potensial.
Analisis sistem dan desain
Sistem analisis dan desain (SAD) adalah proses pengembangan
sistem informasi (IS) yang efektif menggunakan hardware, software, data,
proses, dan orang-orang untuk mendukung bisnis tujuan perusahaan. Analisis sistem dan
desain dapat dianggap kegiatan meta-pengembangan, yang berfungsi untuk mengatur
panggung dan terikat masalah. SAD dapat
dimanfaatkan untuk mengatur keseimbangan yang benar antara bersaing persyaratan
tingkat tinggi dalam domain analisis fungsional dan non-fungsional. Analisis sistem dan desain berinteraksi kuat dengan perusahaan
arsitektur terdistribusi, perusahaan IT Architecture, dan arsitektur bisnis,
dan sangat bergantung pada konsep-konsep seperti partisi, interface,
kepribadian dan peran, dan penyebaran / pemodelan operasional untuk sampai pada
deskripsi sistem tingkat tinggi. Deskripsi
tingkat tinggi ini kemudian lebih lanjut dipecah menjadi komponen-komponen dan
modul yang dapat dianalisis, dirancang, dan dibangun secara terpisah dan
terintegrasi untuk mencapai tujuan bisnis. SDLC
dan SAD merupakan landasan penuh siklus hidup produk dan perencanaan sistem.
Analisis berorientasi objek
Analisis
berorientasi objek (OOA) adalah proses menganalisis tugas (juga dikenal sebagai
domain masalah ), untuk mengembangkan sebuah
model konseptual yang kemudian dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas. Sebuah model OOA
khas akan menggambarkan perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk
memenuhi seperangkat persyaratan yang ditentukan pelanggan. Selama fase analisis pemecahan masalah, programmer mungkin
mempertimbangkan pernyataan tertulis persyaratan, dokumen visi formal, atau
wawancara dengan stakeholder atau pihak lain yang berkepentingan. Tugas ditangani mungkin akan dibagi menjadi beberapa
sub-tugas (atau domain), masing-masing mewakili bisnis yang berbeda, teknologi,
atau daerah lain yang menarik. Setiap subtask
akan dianalisis secara terpisah. Kendala-kendala
pelaksanaan, (misalnya, konkurensi , distribusi , ketekunan , atau bagaimana sistem akan
dibangun) tidak dianggap selama fase analisis; melainkan, mereka
ditangani selama desain berorientasi objek (OOD).
Model
konseptual yang dihasilkan dari OOA biasanya akan terdiri dari satu set kasus penggunaan , satu atau lebih UML diagram kelas , dan sejumlah diagram
interaksi . Hal ini juga dapat
mencakup beberapa jenis antarmuka pengguna mock-up.
Masukan
untuk desain berorientasi obyek disediakan oleh output dari analisis
berorientasi objek
. Sadarilah
bahwa artefak keluaran tidak harus benar-benar dikembangkan untuk melayani
sebagai masukan desain berorientasi objek; analisis
dan desain dapat terjadi secara paralel, dan dalam praktek hasil dari satu
kegiatan dapat memberi makan lain dalam siklus umpan pendek melalui proses
berulang-ulang. Kedua analisis dan desain dapat
dilakukan secara bertahap, dan artefak dapat terus tumbuh bukan sepenuhnya
dikembangkan dalam satu tembakan.
Beberapa
artefak masukan khas untuk object-oriented:
- Model konseptual : Model konseptual adalah
hasil dari analisis berorientasi objek, ia menangkap konsep-konsep dalam
domain masalah. Model konseptual secara eksplisit
memilih untuk menjadi independen dari rincian implementasi, seperti
konkurensi atau penyimpanan data.
- Gunakan
kasus : Use case adalah deskripsi dari urutan peristiwa yang, bila
digabungkan, menyebabkan sistem melakukan sesuatu yang berguna. Setiap
use case menyediakan satu atau lebih skenario yang menyampaikan bagaimana
sistem harus berinteraksi dengan pengguna yang disebut aktor untuk
mencapai tujuan bisnis yang spesifik atau fungsi. Aktor
use case mungkin pengguna akhir atau sistem lainnya. Dalam banyak situasi menggunakan kasus yang dijabarkan
lebih lanjut dalam diagram use case. Diagram
use case digunakan untuk mengidentifikasi aktor (pengguna atau sistem
lain) dan proses yang mereka lakukan.
- Sistem Sequence Diagram : diagram Sistem urutan
(SSD) adalah gambar yang menunjukkan, untuk skenario tertentu dari kasus
penggunaan, peristiwa yang menghasilkan aktor-aktor eksternal, pesanan
mereka, dan kemungkinan peristiwa antar-sistem.
- Dokumentasi user interface (jika ada):
Dokumen yang menunjukkan dan menggambarkan tampilan dan nuansa dari antarmuka pengguna
akhir produk. Hal ini tidak wajib untuk memiliki ini, tetapi hal ini
membantu untuk memvisualisasikan produk akhir dan karena itu membantu
desainer.
- Model data relasional (jika ada): Sebuah model
data adalah model abstrak yang menggambarkan bagaimana data
direpresentasikan dan digunakan. Jika objek
database tidak digunakan, model data relasional biasanya harus dibuat
sebelum desain, karena strategi yang dipilih untuk pemetaan objek-relasional merupakan output dari
proses desain OO. Namun, adalah mungkin untuk
mengembangkan model data relasional dan artefak desain berorientasi objek
secara paralel, dan pertumbuhan artefak dapat merangsang perbaikan artefak
lainnya.
Siklus hidup
Manajemen dan kontrol
The
SDLC fase berfungsi sebagai panduan program untuk kegiatan proyek dan
menyediakan cara yang fleksibel tetapi konsisten untuk melakukan proyek ke
kedalaman yang cocok dengan lingkup proyek. Masing-masing tujuan
fase SDLC dijelaskan dalam bagian ini dengan kiriman kunci, deskripsi tugas
yang direkomendasikan, dan ringkasan tujuan pengendalian terkait untuk
manajemen yang efektif. Hal ini penting bagi
manajer proyek untuk membangun dan memantau tujuan pengendalian selama setiap
fase SDLC ketika menjalankan proyek. Tujuan
pengendalian membantu memberikan pernyataan yang jelas dari hasil yang diinginkan
atau tujuan dan harus digunakan di seluruh proses SDLC. Tujuan pengendalian dapat dikelompokkan menjadi kategori
utama (domain), dan berhubungan dengan fase SDLC seperti yang ditunjukkan pada
gambar. [12]
Untuk
mengelola dan mengendalikan setiap inisiatif SDLC, setiap proyek akan diminta
untuk menetapkan beberapa derajat dari struktur
rincian kerja (WBS) untuk
menangkap dan jadwal pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. WBS dan semua materi
program harus disimpan dalam "proyek deskripsi" dari notebook proyek.
Format WBS sebagian besar diserahkan kepada manajer
proyek untuk membangun dengan cara yang paling tepat menggambarkan pekerjaan
proyek.
Ada
beberapa area kunci yang harus didefinisikan di WBS sebagai bagian dari
kebijakan SDLC. Diagram berikut ini menjelaskan tiga bidang utama yang akan
dibahas dalam WBS dengan cara yang ditetapkan oleh manajer proyek. [12]
Rincian kerja terstruktur organisasi
Bagian
atas dari struktur rincian kerja (WBS) harus mengidentifikasi fase utama dan
tonggak proyek dalam mode ringkasan.
Selain itu, bagian atas harus memberikan gambaran
tentang ruang lingkup penuh dan jadwal waktu proyek dan akan menjadi bagian
dari upaya deskripsi proyek awal yang mengarah ke persetujuan proyek. Bagian tengah WBS didasarkan pada tujuh fase siklus hidup
pengembangan sistem sebagai panduan untuk pengembangan tugas WBS. Unsur-unsur WBS harus terdiri dari tonggak dan
"tugas" sebagai lawan dari "kegiatan" dan memiliki jangka
waktu yang pasti (biasanya dua minggu atau lebih). Setiap tugas harus memiliki output yang terukur (ex dokumen,
keputusan, atau analisis). Sebuah tugas WBS
dapat bergantung pada satu atau lebih kegiatan (misalnya rekayasa perangkat
lunak, rekayasa sistem) dan mungkin memerlukan koordinasi erat dengan tugas-tugas
lain, baik internal maupun eksternal untuk proyek. Setiap bagian dari proyek membutuhkan dukungan dari
kontraktor harus memiliki pernyataan kerja (SOW) tertulis untuk menyertakan
tugas-tugas yang sesuai dari fase SDLC.
Pengembangan SOW tidak terjadi selama fase tertentu
SDLC tetapi dikembangkan untuk menyertakan kerja dari proses SDLC yang dapat
dilakukan oleh sumber daya eksternal seperti kontraktor. [12]
Baseline
Baseline
merupakan bagian penting dari siklus hidup pengembangan sistem. Baseline ini
ditetapkan setelah empat dari lima fase SDLC dan sangat penting untuk sifat
iteratif dari model. [13] Setiap awal dianggap sebagai tonggak dalam
SDLC.
- dasar fungsional: didirikan setelah tahap desain konseptual.
- dialokasikan awal: didirikan setelah tahap desain awal.
- dasar produk: didirikan setelah detail desain dan tahap
pembangunan.
- diperbarui dasar produk: didirikan setelah tahap konstruksi
produksi.
Metodologi komplementer
- Software prototyping
- Pengembangan aplikasi bersama (JAD)
- Pengembangan aplikasi cepat (RAD)
- Ekstrim pemrograman (XP); pengembangan
dari pekerjaan sebelumnya di Prototyping dan RAD.
- Open-source
pengembangan
- Pengembangan pengguna akhir
- Pemrograman berorientasi objek
SDLC
|
RAD
|
Open source
|
Objects
|
JAD
|
Prototyping
|
Pengguna Akhir
|
|
Kontrol
|
Resmi
|
MIS
|
Lemah
|
Standar
|
Bersama
|
Pemakai
|
Pemakai
|
Time frame
|
Panjang
|
Pendek
|
Medium
|
Apa saja
|
Medium
|
Pendek
|
Pendek
-
|
Pengguna
|
Banyak
|
Beberapa
|
Beberapa
|
Bervariasi
|
Beberapa
|
Satu atau dua
|
Satu
|
Staf MIS
|
Banyak
|
Beberapa
|
Ratusan
|
Membagi
|
Beberapa
|
Satu atau dua
|
Tak satupun
|
Transaksi
|
Kedua
|
Kedua
|
Kedua
|
DSS
|
DSS
|
DSS
|
|
Antarmuka
|
Minimal
|
Minimal
|
Lemah
|
Jendela
|
Sangat penting
|
Sangat penting
|
Sangat penting
|
Dokumentasi dan pelatihan
|
Vital
|
Terbatas
|
Intern
|
Dalam Objects
|
Terbatas
|
Lemah
|
Tak satupun
|
Integritas dan keamanan
|
Vital
|
Vital
|
Diketahui
|
Dalam Objects
|
Terbatas
|
Lemah
|
Lemah
|
Usabilitas
|
Terbatas
|
Beberapa
|
Mungkin
|
Vital
|
Terbatas
|
Lemah
|
Tak satupun
|
Kekuatan dan kelemahan
Hanya
sedikit orang di dunia komputasi modern akan menggunakan model air terjun yang
ketat untuk SDLC mereka sebagai metodologi modern telah digantikan pemikiran ini. Beberapa akan
berpendapat bahwa SDLC tidak lagi berlaku untuk model seperti komputasi Agile,
tetapi masih istilah luas digunakan di kalangan teknologi. Praktek SDLC memiliki keunggulan dalam model tradisional
pengembangan sistem, yang cocok lebih untuk lingkungan yang terstruktur.
Kelemahan menggunakan metodologi SDLC adalah ketika ada
kebutuhan untuk pengembangan iteratif atau (yakni pengembangan web atau
e-commerce) dimana stakeholders harus meninjau secara rutin perangkat lunak
yang dirancang. Alih-alih melihat SDLC dari
perspektif kekuatan atau kelemahan, itu jauh lebih penting untuk mengambil
praktek-praktek terbaik dari model SDLC dan menerapkannya ke apapun mungkin
paling sesuai untuk perangkat lunak yang akan dibuat.
Suatu
perbandingan kekuatan dan kelemahan dari SDLC:
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Control.
|
Peningkatan waktu pengembangan.
|
Memantau proyek-proyek besar.
|
Peningkatan biaya pengembangan.
|
Langkah-langkah rinci.
|
Sistem harus didefinisikan di depan.
|
Mengevaluasi biaya dan target penyelesaian.
|
Kekakuan.
|
Dokumentasi.
|
Sulit untuk memperkirakan biaya, overruns
proyek.
|
Didefinisikan dengan baik input pengguna.
|
Input pengguna kadang-kadang terbatas.
|
Kemudahan pemeliharaan.
|
|
Standar desain pengembangan dan.
|
|
Mentolerir perubahan staf MIS.
|
Sebuah
alternatif untuk SDLC adalah pengembangan aplikasi yang cepat, yang
menggabungkan prototyping, pengembangan aplikasi bersama dan pelaksanaan CASE
tools. Keuntungan
dari RAD adalah kecepatan, mengurangi biaya pengembangan, dan keterlibatan
pengguna aktif dalam proses pembangunan.
Hari ini kita akan mencakup:
(1) Tiga cara untuk mendapatkan yang baru IS:
Pembelian Software, Kembangkan in-house, Outsource
(2) Tiga cara untuk meningkatkan pembangunan
Proses:
Rekayasa ulang proses bisnis (BPR), Prototyping,
Computer-aided engr software. (CASE) tools
2
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
PENDAHULUAN
·
Perusahaan dapat mengalami sejumlah kesulitan dalam
mengembangkan AIS secara internal, termasuk:
·
Proyek backlogged selama bertahun-tahun karena
permintaan tinggi untuk sumber daya.
·
Sistem baru dirancang doesn 't memenuhi kebutuhan
pengguna.
·
Proses ini memakan waktu begitu lama bahwa pada saat
itu s selesai, itu usang.
·
Pengguna dapat 't cukup menentukan kebutuhan mereka.
·
Perubahan AIS seringkali sulit untuk membuat setelah
persyaratan telah ditulis ke dalam spesifikasi.
3
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Alternatif untuk in-house
·
Pembelian perangkat lunak
·
Menyewa luar perusahaan untuk mengembangkan &
memelihara sistem
4
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pembelian Software
·
Software kaleng dijual di pasar terbuka untuk pengguna dengan
persyaratan yang sama
·
Software tujuan umum AIS (SAP, Oracle, Great Plains,
Peachtree, Buku Cepat).
·
Software juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
bisnis tertentu.
·
Kesulitan perangkat lunak kaleng:
·
Perangkat lunak pihak 3 rd jarang memenuhi
semua kebutuhan.
·
Perlu untuk meng-upgrade ke versi baru.
·
Kehilangan kontrol.
5
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pembelian - Turnkey Sistem
·
Vendor menginstal seluruh sistem (hardware dan
software) dan menjual sebagai paket.
·
Banyak vendor mengkhususkan diri dalam industri
tertentu (misalnya, penyewaan video)
6
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Application Service Provider (ASP)
Perangkat lunak berbasis web yang disampaikan melalui
Internet. "Rent" daripada membeli perangkat lunak. Dapat mengurangi
biaya, dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kompetensi inti, bukan
perangkat lunak.
Misalnya, versi Internet TurboTax
7
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pembelian Software dan SDLC
·
SDLC masih diikuti.
·
Sistem Analisis: perusahaan harus melakukan
penyelidikan awal, survei, dan analisis kelayakan untuk menentukan persyaratan.
·
Konseptual desain sistem:
menentukan apakah perangkat lunak yang memenuhi persyaratan sudah tersedia.
8
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pembelian Software dan SDLC (lanjutan)
·
Desain fisik: jika software yang dibeli, beberapa tahap desain
fisik (coding) dapat dihilangkan. Mungkin perlu untuk memodifikasi perangkat
lunak yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan kontrol dan laporan
masih perlu didefinisikan.
·
Implementasi dan konversi:
masih perlu mengkonversi sistem, menginstal dan hardware pengujian dan
software, personil pilih dan kereta api, dan mendokumentasikan sistem baru.
JANGAN mengembangkan & pengujian perangkat lunak atau program komputer
dokumen.
·
Operasi dan pemeliharaan:
masih diperlukan. Vendor biasanya mempertahankan.
9
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Memilih Vendor
·
Apakah software yang berlaku untuk bisnis Anda? Berapa
lama waktu yang akan memenuhi kebutuhan Anda? Akankah vendor berada di sekitar?
·
Mencari vendor: Lihatlah di buku telepon, Mendapatkan
arahan, Pindai komputer atau perdagangan majalah, Menghadiri konferensi,
organisasi Gunakan pencarian
10
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Mendapatkan hardware dan software
Setelah persyaratan AIS telah ditetapkan, organisasi
dapat membeli perangkat lunak dan perangkat keras.
Perusahaan hanya membutuhkan PC dan beberapa perangkat
lunak perkantoran biasanya dapat menyelesaikan penelitian mereka sendiri dan
membuat pilihan.
Ketika membeli sistem yang besar
atau kompleks, request for proposal
(RFP) harus disiapkan.
11
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Request for proposal
(RFP)
RFP adalah undangan untuk penawar untuk mengusulkan
sebuah sistem pada tanggal tertentu.
Semakin banyak informasi perusahaan menyediakan untuk
vendor, semakin baik kesempatan perusahaan menerima sistem yang memenuhi
persyaratan. Pastikan untuk membedakan antara persyaratan wajib dan diinginkan.
(General RFP)
Setiap proposal dievaluasi.
Finalis diselidiki secara mendalam.
12
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Mengevaluasi proposal dan memilih sistem
·
Hapuslah proposal yang:
·
Hilang informasi penting.
·
Gagal memenuhi persyaratan minimum.
·
Apakah ambigu.
·
Mereka yang lulus penyaringan awal harus dibandingkan
dengan persyaratan AIS yang diusulkan untuk menentukan:
·
Jika mereka memenuhi semua persyaratan wajib.
·
Berapa banyak persyaratan yang diinginkan
mereka bertemu.
·
Finalis bisa diajak demo sistem mereka menggunakan
data perusahaan-disediakan.
13
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Mengevaluasi proposal (contin.)
·
Dalam meninjau proposal, Anda perlu mengevaluasi:
·
Perangkat keras
·
Perangkat lunak
·
Vendor
14
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Hardware Evaluasi
15
·
Kriteria untuk mengevaluasi hardware meliputi:
·
Biaya
·
Kemampuan untuk menjalankan perangkat
lunak yang diperlukan
·
Kecepatan pemrosesan dan kemampuan
·
Kemampuan penyimpanan sekunder
·
Input dan output kecepatan
·
Kemampuan komunikasi
·
Expandability
·
Kemutakhiran teknologi
·
Tersedianya
·
Kompatibilitas dengan perangkat keras
yang ada, perangkat lunak, dan peripheral
·
Kinerja dibandingkan dengan pesaing
·
Biaya dan ketersediaan dukungan dan
pemeliharaan
·
Warrantees dan jaminan
·
Pengaturan pembiayaan
·
Kemampuan untuk memenuhi persyaratan
wajib
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Software Evaluasi
16
·
Kriteria untuk mengevaluasi perangkat
lunak meliputi:
·
Kesesuaian dengan spesifikasi
·
Perlu untuk modifikasi
·
Kinerja (kecepatan, akurasi, keandalan)
·
Gunakan oleh perusahaan lain
·
Kepuasan pengguna lain
·
Dokumentasi
·
Kompatibilitas dengan perangkat lunak
yang ada
·
Keramahan-pengguna
·
Kemampuan yang harus didemonstrasikan
dan uji-driven
·
Jaminan
·
Fleksibilitas dan rawatan
·
Kemampuan untuk penyelidikan online file
dan catatan
·
Vendor upgrade
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Vendor Evaluasi
17
·
Kriteria untuk mengevaluasi vendor meliputi:
·
Ukuran
·
Stabilitas keuangan dan keamanan
·
Pengalaman
·
Kualitas dukungan dan jaminan
·
Keteraturan update
·
Kemampuan untuk menyediakan pembiayaan
·
Kesediaan untuk menandatangani kontrak
·
Kesediaan untuk memberikan referensi
·
Reputasi untuk keandalan dan kehandalan
·
Hardware dan software dukungan dan
pemeliharaan
·
Implementasi dan instalasi dukungan
·
Kualitas dan tanggap personil
·
Kesediaan untuk memberikan pelatihan
·
Responsiveness dan ketepatan waktu
dukungan
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
System Performance
Pendekatan untuk membandingkan kinerja sistem:
·
Masalah patokan
·
Titik scoring
·
Persyaratan biaya
18
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Benchmarking
Masalah patokan
·
SIA baru melakukan tugas pengolahan data dengan
pekerjaan input, proses, dan output khas dari apa yang akan diperlukan dari
sistem baru.
·
Waktu pengolahan dihitung dan dibandingkan.
·
SIA dengan waktu terendah dinilai paling efisien.
19
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Titik Scoring
·
Berat A ditugaskan untuk setiap kriteria yang
digunakan untuk mengevaluasi sistem, berdasarkan kepentingan relatif dari
kriteria itu.
·
Setiap kriteria berperingkat untuk setiap produk.
·
Setiap Peringkat dikalikan kali berat ditugaskan untuk
kriteria untuk mengembangkan skor tertimbang.
·
Skor tertimbang ditambahkan untuk setiap produk.
20
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Titik Scoring - Contoh
·
O 'Neil Co sedang mengevaluasi sistem yang ditawarkan
oleh tiga vendor yang berbeda: Mampu Co, Baker Co, dan Masak Co
·
O 'Neil telah menetapkan tiga kriteria yang akan
mereka gunakan untuk mengevaluasi sistem yang berbeda: biaya, kecepatan, dan
kehandalan penjual.
·
Mereka telah memberikan bobot berikut untuk
masing-masing kriteria, dengan keandalan penjual yang paling penting:
·
Keandalan penjual - 9
·
Biaya - 6
·
Kecepatan - 4
21
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Titik Scoring - Contoh
22
O'Neil memeriksa paket yang ditawarkan oleh tiga
vendor dan diberi nilai mereka berdasarkan tiga kriteria tersebut. Penilaian
itu dari 1-5 dengan 5 menjadi skor tertinggi.
Mampu Co
|
Baker Co
|
Masak Co
|
|
Keandalan penjual (9)
|
2
|
5
|
4
|
Biaya (6)
|
5
|
3
|
4
|
Kecepatan (4)
|
3
|
4
|
2
|
SKOR TERTIMBANG
|
|||
Kriteria
|
Mampu Co
|
Baker Co
|
Masak Co
|
Keandalan penjual (9)
|
18
|
45
|
36
|
Biaya (6)
|
30
|
18
|
24
|
Kecepatan (4)
|
12
|
16
|
8
|
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Titik Scoring - Contoh
Skor tertimbang untuk setiap perusahaan dijumlahkan:
·
Mampu = 60 poin
·
Baker = 79 poin
·
Masak = 68 poin
Berdasarkan skor sebelumnya, tawaran mungkin akan
diberikan kepada Baker Co
23
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Titik Scoring - Contoh
Contoh sebelumnya adalah penyederhanaan. Dalam
skenario kehidupan nyata, beberapa faktor akan berbeda:
·
Ada mungkin akan lebih banyak kriteria yang
dipertimbangkan.
·
Beberapa orang akan Peringkat kriteria, dan nilai
akhir untuk masing-masing vendor mungkin akan menjadi gabungan dari orang-nilai
individu.
24
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Persyaratan biaya
·
Perkiraan biaya pembelian atau pengembangan fitur yang
tidak termasuk dalam AIS tertentu.
·
Total biaya AIS dihitung dengan menambahkan biaya
akuisisi dengan pembelian dan biaya pengembangan.
·
Total biaya = biaya sistem dengan semua
fitur yang diperlukan.
·
Fokus pada memiliki biaya terendah sementara memenuhi
persyaratan (efisiensi).
25
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Menjalankan sbg percobaan
Verifikasi bahwa AIS yang terlihat terbaik di atas
kertas sebenarnya yang terbaik dalam praktek:
·
Test-mendorong perangkat lunak.
·
Hubungi pengguna lain untuk referensi.
·
Evaluasi personil penjual.
·
Mengkonfirmasi rincian proposal.
26
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
In-house
Mengembangkan perangkat lunak kustom sulit,
tetapi beberapa perusahaan lebih memilih pendekatan ini-terutama jika
perusahaan besar, memiliki kebutuhan yang unik, dan percaya sistem mereka memberikan
keunggulan kompetitif.
(1) perangkat lunak yang dikembangkan oleh staf IS.
(2) perangkat lunak yang dikembangkan oleh pengguna
akhir.
Akuntan membantu memberikan kontribusi dengan menjadi
pengawas proyek, pengguna, atau anggota tim pengembangan.
27
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Software end-user-Dikembangkan
·
Salah satu pendekatan untuk mengembangkan perangkat
lunak di-rumah adalah untuk mengambil bagian terbesar dari upaya keluar dari
tangan departemen IS dan menempatkannya di lap pengguna informasi utama.
28
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Software end-user-dikembangkan
·
Akhir-pengguna komputasi (EUC) adalah
tangan-pengembangan, pemanfaatan, dan pengendalian sistem informasi berbasis
komputer oleh pengguna.
·
Dengan EUC, individu menggunakan TI untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri IS daripada bergantung pada sistem profesional.
·
Mengapa?
·
Permintaan untuk sistem informasi telah berkembang
pesat sejak diperkenalkannya komputer.
·
Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan ini adalah
memiliki pengguna akhir memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri.
29
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pengembangan pengguna akhir
·
Teknologi telah berkembang untuk mengotomatisasi
banyak proses pengembangan sistem. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
EUC adalah:
·
Peningkatan melek komputer.
·
Bahasa pemrograman yang lebih mudah digunakan.
·
PC murah.
·
Berbagai paket perangkat lunak yang kuat dan murah.
30
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Komputasi pengguna akhir
·
Sebagai pengguna akhir mulai untuk memenuhi kebutuhan
awal mereka, dua hal terjadi:
·
Pengguna menyadari komputer dapat digunakan untuk
memenuhi lebih banyak kebutuhan informasi.
·
Peningkatan akses ke data yang dibuat banyak kegunaan
baru dan kebutuhan untuk informasi.
·
Result: Sebuah pertumbuhan yang luar biasa dalam
komputasi pengguna akhir yang diperkirakan akan terus berlanjut.
31
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Pengembangan pengguna akhir
Pengembangan Pengguna Akhir
terjadi ketika pengguna informasi, seperti manajer, akuntan, dan auditor
internal, mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan menggunakan spesialis
komputer sebagai penasehat. Tidak sesuai untuk sistem yang sangat kompleks.
Mungkin cocok untuk proyek-proyek sederhana.
32
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
EUC - Manfaat
·
Manfaat end-user computing:
·
Penciptaan pengguna, kontrol, dan pelaksanaan
·
Sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna
·
Aktualitas
·
Membebaskan sumber daya sistem
·
Fleksibilitas dan kemudahan penggunaan
33
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
EUC - Risiko
·
Risiko komputasi end-user:
·
Logika dan pengembangan kesalahan
·
Aplikasi tidak cukup diuji
·
Sistem yang tidak efisien
·
Sistem tidak terkontrol dan didokumentasikan
·
Sistem yang tidak kompatibel
·
Duplikasi sistem dan data dan sumber daya terbuang
·
Peningkatan biaya
34
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Mengelola dan mengendalikan EUC
·
Memberikan bantuan-meja
·
Pengguna hujan T dalam bagaimana risiko dan manfaat
EUC
·
E valuate hardware dan software produk baru
·
Menetapkan standar untuk mengembangkan dan menerapkan
perangkat lunak
·
Data perusahaan C ontrol
35
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Outsourcing sistem
Outsourcing: menyewa perusahaan luar untuk menangani semua atau
sebagian dari kegiatan pengolahan data organisasi. Berkembang pesat bisnis.
Kadang-kadang seluruh organisasi TI dipindahkan ke
perusahaan lain.
36
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Outsourcing
Contoh kegiatan outsourcing:
·
Instalasi
·
Latihan
·
Pemeliharaan
·
Help desk
·
Dukungan teknis
37
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Outsourcing
·
Sebagian besar perusahaan yang melakukan outsourcing
menggunakan beberapa perusahaan yang berbeda daripada satu sumber untuk:
·
Meningkatkan fleksibilitas
·
Kompetisi Foster
·
Mengurangi biaya
·
Sebagian besar perusahaan tidak outsourcing:
·
Manajemen strategis lingkungan TI mereka
·
Manajemen proses bisnis
·
Arsitektur TI
38
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Outsourcing - Manfaat
·
Menyediakan solusi bisnis
·
Pemanfaatan aset
·
Akses ke pengalaman yang lebih besar dan teknologi
yang lebih maju
·
Biaya yang lebih rendah
·
Peningkatan waktu pengembangan
·
Penghapusan penggunaan puncak-dan-lembah
·
Fasilitasi perampingan
39
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Outsourcing - Risiko
·
Kaku (kontrak jangka panjang)
·
Kehilangan kontrol (sistem, data rahasia)
·
Keunggulan kompetitif Mengurangi
·
Terkunci dalam sistem (harus membangun kembali
keahlian)
·
Tujuan terpenuhnya (manfaat yang belum direalisasi)
·
Layanan yang buruk (respons yang lambat)
·
Peningkatan risiko (risiko bisnis)
40
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Business Process Reengineering
·
Rekayasa ulang proses bisnis (BPR) adalah analisis dan
desain ulang proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan
kinerja yang signifikan.
·
Mengurangi perusahaan untuk proses bisnis penting.
·
Membentuk ulang praktek kerja organisasi dan arus
informasi untuk mengambil keuntungan dari kemajuan teknologi.
41
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Business Process Reengineering
·
BPR:
·
Menyederhanakan sistem.
·
Membuatnya lebih efektif.
·
Meningkatkan perusahaan 's kualitas dan pelayanan.
·
Manajemen Proses Bisnis (BPM) perangkat lunak yang
telah dikembangkan untuk membantu mengotomatisasi banyak tugas BPR.
42
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Business Process Reengineering
Michael Hammer telah ditetapkan beberapa prinsip yang
membantu organisasi berhasil merekayasa ulang proses bisnis:
·
Mengatur sekitar hasil, bukan tugas.
·
Mengharuskan mereka yang menggunakan output untuk
melakukan proses.
·
Mengharuskan mereka yang memproduksi informasi untuk
memprosesnya.
·
Sentralisasi DAN membubarkan data.
·
Mengintegrasikan kegiatan paralel.
·
Memberdayakan pekerja, menggunakan built-in kontrol,
dan meratakan struktur organisasi.
·
Menangkap data sekali - pada sumbernya.
43
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Tantangan yang dihadapi oleh usaha-usaha rekayasa
ulang
Banyak upaya BPR gagal atau jatuh pendek dari tujuan
mereka. Perusahaan harus mengatasi kendala berikut:
·
Tradisi (perubahan budaya & kepercayaan)
·
Perlawanan
·
Waktu dan biaya persyaratan (BPR mahal, membutuhkan
waktu)
·
Kurangnya dukungan manajemen
·
Skeptisisme (hal yang sama, kotak yang berbeda)
·
Pelatihan ulang (mahal)
·
Kontrol (menjaga kontrol penting)
44
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping
Prototyping adalah sebuah pendekatan untuk merancang
sistem di mana suatu model kerja yang disederhanakan dari suatu sistem
dikembangkan.
·
Prototipe (draft pertama) dibangun dengan cepat dengan
biaya rendah dan diberikan kepada pengguna untuk bereksperimen.
·
Bermain dengan prototipe memungkinkan pengguna untuk
menentukan apa yang mereka lakukan dan tidak suka.
·
Pengembang memodifikasi sistem dalam menanggapi
komentar pengguna dan kembali hadir kepada mereka.
·
Proses berulang-ulang terus sampai pengguna puas bahwa
sistem memenuhi kebutuhan mereka.
45
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping
·
Empat langkah yang terlibat dalam mengembangkan
prototipe:
·
(1) Mengidentifikasi persyaratan dasar
·
(2) Mengembangkan prototipe awal
·
(3) iterasi berulang
·
(4) Gunakan sistem
46
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Kapan menggunakan prototyping
·
Pengguna don 't memahami kebutuhan mereka, atau
kebutuhan berubah dengan cepat.
·
Persyaratan sistem sulit untuk didefinisikan.
·
Input dan output sistem tidak diketahui.
·
Tugas yang harus dilakukan adalah tidak terstruktur
atau semi-terstruktur.
·
Desainer tidak yakin tentang apa teknologi yang akan
digunakan.
·
Sistem ini sangat penting dan dibutuhkan cepat.
·
Risiko mengembangkan sistem yang salah adalah tinggi.
·
Reaksi para pengguna ke sistem baru pertimbangan
pembangunan yang penting.
·
Banyak strategi desain harus diuji.
·
Staf desain memiliki sedikit pengalaman mengembangkan
jenis sistem atau aplikasi.
·
Sistem ini akan digunakan jarang sehingga efisiensi
pengolahan tidak penting.
47
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping
Kandidat yang baik untuk prototyping:
·
Sistem pendukung keputusan.
·
Sistem informasi eksekutif.
·
Sistem pakar.
·
Information Retrieval sistem.
·
Sistem yang melibatkan eksperimentasi dan pengembangan
trial-and-error.
·
Sistem di mana persyaratan berkembang sebagai sistem
yang digunakan.
48
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping
Prototyping biasanya tidak sesuai untuk:
·
Sistem yang besar atau kompleks yang:
·
Sajikan komponen organisasi utama; atau
·
Melintasi berbagai batas-batas organisasi.
·
Komponen AIS standar, seperti:
·
Piutang
·
Hutang
·
Manajemen persediaan
49
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping - Keuntungan
·
Definisi yang lebih baik dari kebutuhan pengguna
·
Keterlibatan pengguna yang lebih tinggi dan kepuasan
·
Waktu pengembangan yang lebih cepat
·
Sedikit kesalahan
·
Kesempatan lainnya untuk perubahan
·
Lebih murah
50
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Prototyping - Kekurangan
·
Waktu pengguna yang signifikan
·
Penggunaan kurang efisien dari sumber daya sistem
·
Pengembangan sistem lengkap
·
Sistem tidak cukup diuji dan didokumentasikan
·
Reaksi perilaku negatif
·
Pernah berakhir pengembangan
51
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Perangkat lunak komputer dibantu (atau sistem)
rekayasa
·
Perangkat lunak komputer dibantu (atau
sistem) engineering (CASE) alat
adalah paket terpadu alat berbasis komputer yang mengotomatisasi aspek-aspek
penting dari proses pengembangan perangkat lunak.
·
Digunakan untuk merencanakan, menganalisis, merancang
program, dan memelihara sistem informasi.
·
Juga digunakan untuk meningkatkan upaya manajer,
pengguna, dan programmer dalam memahami kebutuhan informasi.
52
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
Software CASE
·
Alat CASE tidak menggantikan desainer terampil, tetapi
memberikan pengembang dengan dukungan yang efektif untuk semua fase SDLC.
·
Software CASE biasanya mencakup perangkat untuk:
·
Perencanaan strategis
·
Proyek dan manajemen sistem
·
Desain database
·
Layar dan laporan tata letak
·
Pembuatan kode otomatis
53
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
CASE - Keuntungan
·
Peningkatan produktivitas (lebih dari 600%)
·
Peningkatan kualitas Program (menjaga konsistensi)
·
Penghematan biaya (80-90%)
·
Peningkatan prosedur pengendalian
·
Dokumentasi disederhanakan (otomatis)
54
2010 Foster Business School ACCTG. 320 AIS L.DuCharme
CASE - Kekurangan
·
Masalah dengan teknologi CASE:
·
Ketidakcocokan dengan sistem lain
·
Biaya (mahal sampai $ 350.000 untuk alat)
·
Harapan Unmet (kurang dari 50% percaya manfaat yang
diharapkan diperoleh)
Comments
Post a Comment